Sunday, January 06, 2008


Positif Thinking

Coba perhatikan si kecil atau adik kita yg masih kecil, saat sang ibu atau ayah mengatakan akan membawanya ke dokter gigi, maka si kecil pun menangis, dan memohon² kepada ibu atau ayah, agar dirinya tidak dibawak ke dokter gigi. Ketika ditanya, ternyata si kecil ini takut dengan jarum suntik, yang sudah terbayang dalam benak si kecil adalah sakitnya ketika jarum suntik itu ditusukan ke gusi gigi, karena itu ia menangis, padahal itu baru bayangan dan belum kejadian.

Seandainya si kecil tahu, kalau ibu atau ayah membawaknya kedokter gigi adalah demi kebaikannya jua, agar giginya yang berlubang itu bisa dibersihkan dan ditambal, sehingga sisa makanan tidak akan tertinggal masuk ke dalam lubang gigi, dan tidak membuat peradangan yang mengakibatkan sakit, dan bahkan juga pembekakan, maka si kecil akan mau dibawak ke dokter gigi demi kebaikannya.

Bagaimanakah dengan kita sendiri ? Terkadang kita suka berprasangka negatif terhadap prilaku seseorang, atau kepada kejadian yang baru akan nanti kita alami, dan juga cobaan yang diberikan Allah SWT kepada kita.

Contohnya begini, Seorang teman di Indonesia mengirim sms kepada saya, ia mengirim sms pada saat saya tidur malam, karena adanya perbedaan waktu Indonesia dan Jerman. Pagi harinya, saya membaca pesan sms tsb, dan juga sms kedua yg berisi kekecewaan karena tidak dibalas smsnya, padahal dia sudah menunggu lama. Ini contoh prasangka yang secara tidak sadar sering kita lakukan dalam kehidupan sehari².

Contoh lainnya adalah ketika saya baru saja bekerja di sebuah perusahaan kecil, belum ada 1 thn tiba² perusahaan terpaksa gulung tikar. Sedih yang luar biasa, apalagi mencari pekerjaan tidaklah mudah di Jakarta. Akhirnya saya mencari pekerjaan lagi ke sebuah perusahaan maju, dan alhamdulillah saya diterima bekerja di sana. Dari sinilah saya menginsyafi, bahwa ketika Allah SWT memberikan cobaan kepada saya berupa kehilangan pekerjaan di perusahaan kecil, saya berpikir, duhai malangnya saya, baru bekerja 1thn perusahaan sudah gulung tikar, namun ketika pada akhirnya saya bekerja di perusahaan maju, saya pun tahu, seandainya saya masih bekerja di perusahaan kecil tadi, maka saya pun mungkin tak akan pernah melamar pekerjaan di perusahaan maju ini, karena justru saya tahu alamat perusahaan maju ini setelah saya kehilangan pekerjaan di perusahaan kecil.

Nampaknya memang dlm kehidupan kita perlu melatih diri untuk selalu berpikir positif, walau pun jujur sekali, berpikir positif itu sulit dan butuh kesabaran dalam menahan emosi agar tidak langsung berpikir negatif. Lebih² dalam menerima cobaan, kita dituntut untuk melihat khimah dari sebuah cobaan yg diberikan Allah SWT, jujur sekali lagi, saya pun masih harus berlatih ketahap ini, bagaimana dengan anda ?

wassalam,
mbak diah