Wednesday, September 30, 2009


Hikmah sebuah Kisah

Assalamualaykum wr.wb

Pertama-tama, saya pribadi mengucapkan Mohon Maap Lahir Bathin, Selamat Hari Raya Idhul Fitri, 1 Syawal 1430 H.

Masih dalam suasana Lebaran, setelah sebulan yg lalu, Bulan Ramadhan yg penuh Rahmat meninggalkan kita semua, semoga Allah SWT masih mempertemukan kita dg Bulan Ramadhan.

Di bulan Syawal ini, saya mendapat sebuah hikmah, dari salah satu program televisi swasta di Indonesia, dimana program tv tersebut menyiarkan acara "Minta Tolong". Suatu program yg mengisahkan kejadian nyata, yg terjadi di masyarakat kita.Begini ceritanya :

Dalam acara tersebut dikisahkan seorang ibu (janda )dari satu orang anak, yg sedang kebingungan karena beras di rumahnya telah habis. Sedang dia tidak memiliki uang sama sekali untuk membeli beras. Dalam keadaan yg sangat bingung tersebut, sang wanita tsb keluar rumah, duduk di pinggir jalan, tidak jauh dari gubuknya. Saat dia merenung, tanpa sengaja dia melihat beberapa daun yg biasa dipakai untuk membuat ketupat. Timbulah idenya untuk memecahkan masalah yg dimiliki, ia ingin membuat ketupat untuk dijual. Maka ia segera mengambil beberapa daun tsb, dan dibawaknya ke rumah.

Di dalam rumah, wanita tsb, menganyam daun tsb, satu demi satu, hingga terbentuklah beberapa ketupat, yg kemudian digabung untuk segera ia jual. Ia pun permisi kepada putri satu-satunya untuk mencoba mendagangkan ketupat bikinannya, seharga 30 ribu rupiah, agar bisa membeli beras dan lauknya.

Maka pergilah sang wanita tsb mendagangkan ketupatnya ke setiap orang. Ia mendagangkan ketupatnya ke setiap orang yg ditemuinya, ke anak muda, ke ibu-ibu, ke tukang parkir, pedagang makanan, namun sayang setelah dia berjalan mendagangkan ketupatnya selama 9 jam, dan sebanyak 97 orang yg ditemuinya, belum ada orang yg ingin membeli ketupatnya.

Air matanya menetes, ia menghapus air matanya, sedih krn sudah 9 jam berjalan belum ada orang yg bersedia membeli ketupatnya, agar ia bisa membeli beras. Namun ia tidak putus asa, ia kembali berjalan dan mendagangkan ketupatnya, hingga sampailah ia kepada seorang ibu, pedagang jagung rebus dan kacang rebus gerobak. Ia menawarkan ketupatnya.

Sang ibu pedagang merasa iba, ia berkata :"Begini saja, enggak usah ditukar, saya kasih saja untuk situ, mau ?" Sambil ingin menyerahkan beberapa lembar uang kepada wanita tsb. Namun wanita penjual ketupat menggeleng kepala sambil berkata, " Saya tidak mau meminta-minta, saya mau jual ketupat saya". Berulang kali ibu pedagang jagung dan kacang rebus itu menawarkan bantuan pemberian uang, namun sang ibu penjual ketupat tetap menolak, ia hanya ingin ketupatnya dibeli, agar ia bisa membeli beras dan lauknya. Akhirnya sang ibu pedagang tsb bertanya :"Berapa memangnya harga ketupat tsb ?" dijawab : Rp 30 ribu bu, untuk beli beras dan lauknya. sang ibu pedangan jagung menjawab, "Saya cuma punya uang Rp 25 ribu, yg Rp 4000 mau saya bayarkan untuk pinjaman uang, enggak apa ya ?" akhirnya setelah bertransaksi, keduanya setuju. "Mbak ikhlas ya ?"kata sang ibu pedagang jagung dan kacang rebus tersebut. "Iya, ikhlas bu, ibu jg ikhlas uangnya ?" kata sang ibu penjual ketupat. "Iya, ikhlas "kata sang ibu pedagang jagung. Keduanya bersalaman, dan ibu penjual ketupat meminta maap sudah mengganggu waktu sang ibu pedangang jagung.

Tidak lama setelah wanita penjual ketupat berlalu, datanglah wanita muda, wanita ini ingin membeli kacang rebus, "satunya berapa bu ?" kata wanita muda tersebut. ibu pedagang jagung rebus dan kacang menjawab "Seribu rupiah" "Saya beli tiga ikat bu", kata wanita muda tsb.
"Ibu juga jualan ketupat ?" tanya wanita muda tersebut. "Iya, tadi saya beli dari wanita tadi" kata ibu pendagang jagung. "Buat apa bu ?" tanya wanita muda itu lagi, "Enggak tahu yah, saya beli cuma krn kasihan aja ngeliatnya, jadi saya beli" kata sang ibu pedagang jagung sambil senyum.

"Jadi berapa bu, kacangnya ?" kata wanita muda tadi, "Tiga ribu rupiah, jawab ibu pedangang jagung. "Genapin bu, jadi Lima ribu", kata wanita muda. Sambil menyerahkan uangnya ke tangan ibu penjual jagung dan kacang rebus, namun tangannya tidak dilepas, sang ibu ditarik kepinggir sebentar sambil berkata :"Ibu, karena ibu telah menolong wanita penjual ketupat tadi, maka hari ini ibu dapat rejeki". Lalu wanita muda tersebut pergi.

Ibu pedagang jagung dan kacang rebus terkejut, melihat segepok uang di tangan, ia langsung sujud syukur sambil tak henti menangis. Ia pun segera pulang, untuk menceritakan kebahagiaannya kepada keluarganya.

Di rumahnya, ibu tadi menceritakan kisahnya, sambil terus menangis berdua dengan putrinya, dari mulutnya tak pernah berhenti ucapan "alhamdulillah ya Alloh, saya jadi bisa mengobatin suami saya", ucapan itu diulang ulang, sambil bercucuran air mata.

Sang ibu pedagang jagung dan kacang rebus ini, ia seorang yg tidak kenal putus asa dalam berusaha, sekalipun ia sendiri jg sangat membutuhkan uang, tapi ia tetap peduli dengan sesama.

Itulah kisah yg saya tonton di telivisi indonesia, kisah yg terjadi dalam masyarakat kita. Mari kita ambil Hikmah dari kisah tersebut.

PS : Terima kasih kepada sahabat saya Dian (Holand ) yg telah menginformasikan televisi Indonesia (live online ), shgg saya bisa mendapatkan tontonan yg bisa saya ambil hikmah dari kisah yg saya tonton tadi.

wassalam,
mbak diah

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home