Monday, August 25, 2008


Nikmat

Coba renungkan, nikmat Allah SWT yg kita terima ? mulai dari diri kita dulu, lalu baru di luar diri. Pasti kalian tidak akan mampu untuk menghitungnya. Mari kita coba melihat nikmat yg Allah SWT berikan pada diri kita.

Jantung, Jantung adalah nikmat yg Allah SWT berikan kepada hamba-Nya, dari sejak janin di perut ibunda, maka jantung mulai berdenyut, dan kapankah jantung itu berhenti ? Jantung baru berhenti pada saat yg ditentukan oleh Allah SWT ( wafat ). Sang jantung ini akan terus berdetak, disaat kamu makan, disaat kamu tidur, disaat kamu sholat dan bahkan disaat kamu melakukan dosa ( nauzubillah ). Kalaulah bukan karena Rahmat dan Rahim (kasih sayang ) Allah SWT, maka jantung itu akan berhenti seketika ketika kamu berbuat dosa, namun Allah Maha Kasih, Maha Sabar, sehingga Ia masih memberi kesempatan kepadamu untuk bertobat, dibiarkannyalah jantung itu berdetak, walau engkau melakukan perbuatan dosa.

Mata, Allah SWT memberi nikmat mata kepada setiap hamba-Nya yg Ia inginkan. Jika sang mata ini sakit, berapakah biaya yg harus dikeluarkan untuk satu buah mata ini.

Kaki, Kaki yg selalu kita pakai untuk berjalan ini, nampaknya kita rasakan biasa saja nikmatnya. Kita tidak merasakan kenikmatan yg lebih, selain untuk berjalan, berlari, dan berdiri. Namun apabila sang kaki satu saja yg patah, atau rematik, atau tak dapat berjalan, maka kenikmatan sang kaki yg semula hanya biasa saja tadi, akan nampak menjadi luar biasa. Betapa merindukannya kenikmatan berjalan normal, berlari normal, dan berdiri normal tanpa rasa nyeri dan sakit.

Itu hanya beberapa kenikmatan diri sebagai contoh saja, masih banyak kenikmatan pada diri yg bisa kalian tafakurkan. Sekarang saya mengajak untuk melihat kenikmatan di luar diri.

Udara, berapa banyak udara dalam sehari yg sudah kita hirup ? tidak terhitung. Jika kalian ingin menyelam ke dalam laut, kalian butuh tabung udara, berapa harga satu tabung udara yg harus kalian bayarkan, hanya untuk penggunaan sekali pakai ? Kalian juga merasakan kenikmatan yg biasa saja, saat menghisap udara. Namun saat kalian terperangkap di dalam ruangan, yg dimana sebagian ruangan sudah terisi oleh air yg semakin lama semakin meninggi, maka saat itu pula kalian akan merasakan nikmat udara yg luar biasa.

Itu baru contoh kecil akan nikmat yg Allah SWT berikan di luar diri kita. Selebihnya bisa ditafakurkan sendiri.

Sekarang mari kita mengtafakurkan nikmat hidup. Hidup yg kita lalui selama 24 jam sehari, dan selama 12 bulan dalam setahun, nampaknya biasa² saja, bahkan kita mendefinisikan kenikmatan hidup adalah dengan nilai materi, sehingga tidak heran jika manusia di dunia ini menghabiskan waktu hidupnya dengan hura hura, pesta pora, lupa akan tujuan hidup yg sebenarnya, bahwa kita dihidupkan bukan untuk hura hura, melainkan untuk mencari bekal buat kehidupan yg sebenarnya di akherat nanti. Maka ketika manusia itu wafat, ia akan melihat nikmat hidup yg begitu besar, alangkah malangnya, waktu hidup yg sudah ia sia²kan.

Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai hamba yg selalu bersyukur, bersyukur akan nikmat yg Ia berikan, semua nikmat yg ada pada diri kita, di luar diri, dan juga nikmat hidup yg harus dimanfaatkan sebaik²nya, agar di kehidupan yg sesungguhnya kita tidak menyesal.

Nikmat, terkadang baru akan kita rasakan, saat telah berlalu, barulah kita sadar, betapa besarnya nikmat yg Allah SWT berikan.

wassalam,
mbak diah

3 Comments:

At 2:39 AM , Anonymous Anonymous said...

"Maka nikmat TuhanMU yang mana lagi akan engkau dustakan ?"

Vielen Dank, fuer deine Erinnerung

(kakanda.wordpress.com)

 
At 1:28 PM , Blogger makan yuk said...

Assalamualaykum wr.wb
Terima kasih atas masukan ayat al-qurannya tentang nikmat.

Bitte schoen, atas kunjungannya kemari.

wassalam,
mbak diah

 
At 1:29 PM , Blogger makan yuk said...

Assalamualaykum wr.wb

Salam kenal kembali pak Edi Koto, terima kasih atas kunjungannya.

wassalam,
mbak diah

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home