Wednesday, September 05, 2007

Menguak Tabir Bulan Bertabur Berkah
Majalah Hikayah,Edisi Spesial Ramadhan 1424/Nov 2003, hal: 48
Ramadhan adalah bulan yang paling mulia, harinya penuh dengan nilai, malamnya penuh gemerlap keberkahan. Ia datang setelah setahun tak berkunjung, mengobati kerinduan orang² saleh yang selalu menanti kehadirannya.

Allah SWT telah memberikan kehormatan yang sangat tinggi kepada Ramadhan, pada bulan ini Al-Quran al-Karim sebagai pedoman hidup umat manusia diturunkan dari lauh all-Mahfuzh ke langit dunia yang kemudian turun ke bumi melalui Rasulullah SAW dengan perantaraan malaikat Jibril. Sebagaimana disebutkan dlm surah Al-Baqarah : 185 yang berbunyi :
" Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk manusia dan penjelasan² mengenai petunjuk² itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)"

Berpijak dari ayat tsb, pada sebagian orang, Ramadhan dijadikan sebagai ajang untuk berlomba² memperbanyak khatam (menamatkan) Al-Quran.

Dalam kesempatan lain Rasulullah SAW menerangkan bahwa bulan suci Ramadhan terbagi dalam tiga fase, yaitu :
1. Sepuluh Hari Pertama
Orang yang beribadah pd sepuluh hari pertama akan diturunkan kasih sayang (Rahmah) Allah SWT ke muka bumi ini.
2. Sepuluh Hari Kedua
Orang yang beribadah pd sepuluh hari kedua akan dibukakan ampunan (maghfirah) dari Allah SWT.
3. Sepuluh Hari ketiga
Orang yang beribadah pd sepuluh hari ketiga akan dijauhkan dirinya dari panasnya api neraka (itqum min an-naar).

Sepuluh Hari Pertama adalah, babak penyisihan, maka pada babak tsb tdk heran jika orang yang ikut melakukan ibadah puasa, tarawih, dan lainnya sangat banyak, bahkan seorang ahli maksiat dan tak pernah shalat pun turut serta di dalamnya.

Sepuluh Hari Kedua adalah, babak semi final, maka mulai terseleksi kesungguhan orang yang benar² melakukan amaliyah Ramadhan. Orang yang niatnya hanya ikut-ikutan dan tidak berdasarkan di hati, pada sepuluh hari kedua ini akan kandas dari kompetisi dan kembali kehabitatnya semula.

Sepuluh Hari Ketiga adalah, babak final, maka sudah terlihat orang yang benar² istiqamah. Biasanya pada fase ini pesertanya hanya sedikit, dan memang jiwanya sudah terpupuk nilai keimanan. Orang tsblah yang berhak meraih kemenangan, dan keluar dari Ramadhan laksana bayi yang baru lahir.

wassalam,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home