Tuesday, August 14, 2007


Bertamu dan Menerima Tamu 2

Memuliakan tamu termasuk tanda keimanan seseorang, bagian sopan santun dalam berislam serta akhlak para nabi dan orang² shalih. Dari Abu Hurairah ra. menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :".......Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya" (h.r Bukhari dan Muslim )

Adapun Adab menerima tetamu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mencatat Kedatangannya di dalam Buku Jadwal
Apabila ada seorang teman, saudara, tetangga yang ingin berkunjung ke rumah, dan ia memberitahu perihal kedatangannya. Sebaiknya mencocokan tanggal kedatangan tamu tersebut, agar tidak bentrok dengan jadwal yang ada, lalu catatlah tanggal kedatangannya di dalam buku untuk menghindari kealpaan ( lupa ). Untuk wanita ada baiknya, sebelum menyetujui kedatangan tetamu tersebut, mintalah ijin terlebih dahulu kepada suami atau mahram.

2. Memberitahukan jika Berhalangan
Jika ternyata ada sesuatu hal yang teramat penting bersamaan dengan kedatangan tamu tersebut, sebaiknya segeralah memberitahukan orang yang akan bertamu, agar orang tersebut bisa merubah jadwal kedatangannya dilain waktu. Jangan sampai tamu tersebut datang, tapi si penerima tidak ada di tempat, padahal sebelumnya telah membuat janji terlebih dahulu.

3. Menjawab Salam, ketukan pintu, ataupun bel
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda "Hak orang muslim terhadap Muslim lainnya ada lima : Menjawab salam............."( Riwayat Bukhari )

4. Menanyakan identitas Tamu
Menanyakan nama, dan keperluan dari sang tamu tersebut. Apabila yang membukakan pintu, atau menjawab salam adalah seorang wanita, maka hendaknya ia memberitahukan suaminya / mahramnya terlebih dahulu. Apabila tamu yang datang adalah orang yg tidak disukai oleh suami, dan sang suami enggan menerimanya, maka sebaiknya tidak dijinkan masuk. Namun apabila suami atau mahram tersebut mengijinkannya, maka suruhlah tamu tersebut masuk dan duduk di tempat yg telah disediakan.

5. Mengucapkan Salam dan Menyambut dengan Berseri
Ucapan salam yg kedua ini, apabila yang membukakan pintu sebelumnya adalah istri. Maka ucapkanlah salam dengan wajah berseri² Walaykumussalam wr.wb. Sambil memberikan tangan untuk menjabat tangannya, atau memeluknya (bila sesama jenis atau mahram), terutama bagi tamu yang datang dari jauh.

6.Tidak Memasukan tamu lain Jenis
Jika tamu laki², sedangkan tuan rumahnya wanita, hendaklah tidak segera diijinkan masuk, sebelum memberitahu suami (mahramnya), supaya tidak terjadi fitnah.

7. Menjamu Tamu sesuai Kemampuan
Hendaklah dalam menjamu tamu sesuai dengan kemampuan, jangan sampai membebani diri sendiri, lebih² sampai berhutang kepada orang lain, atau sebaliknya karena ingin memuliakan tamu hingga berlebih hidangan yang ada, sehingga menjadi sia² (mubazir). Hal ini terlarang karena tidak sesuai dengan sunah Rasulullah.

Jika hidangan telah tersedia, maka segera persilahkan tamu tersebut menikmatinya, jangan biarkan dia menunggu lama, disebabkan keasyikan bercerita ( bercakap ). Jangan terburu² membersihkan piring atau gelas sebelum jelas terlihat kesudahan dari tamu tersebut.

8. Mengantar Tamu Pulang
Apabila maksud tamu tersebut sudah selesai dan sang tamu ijin untuk pulang, maka hendaklah mengatakan, terima kasih atas kedatangannya, karena ketahuilah teman, setiap tamu yang datang itu, ia datang dengan membawak berkah. Dan mintakanlah maaf, apabila dalam sesuguhan yang disediakan ada yang kurang berkenan.

Setelah itu, antarkanlah tamu tersebut hingga depan pintu, atau pagar, lalu menunggu hingga tamu benar² berlalu.

Yang perlu diperhatikan bagi sang tamu ataupun bagi penerima tamu, bahwa hak tamu itu adalah 3 (tiga ) hari, sedang selebihnya adalah sedekah. Di hari pertama, tuan rumah berkewajiban menlayaninya dengan istimewa, tentunya tanpa berlebihan dan sesuai kemampuan. Hari kedua dan ketiga, tuan rumah bisa memberikan makanan sebagaimana ia makan. Dan dihari berikutnya termasuk sedekah.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah memuliakan tamunya sebagai jaizah baginya"Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah apa itu jaizah ?"Beliau menjawab "Satu hari satu malam" Selanjutnya Beliau bersabda, "Hak tamu untuk dilayani adalah tiga hari, adapun sesudah itu adalah sedekah"( Muttafaqàlaih)

Sedang di hadis lain yg diriwayatkan oleh Abu Syuraih Al-Ka`bi, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :"Bertamu it tiga hari. Yang menjadi hadiah adalah satu hari satu malam. Sedangkan segala yg diberikan setelah hari tersebut merupakan sedekah. Dan tidak diperbolehkan baginya berdiam bersamanya ( menginap, sehingga dia dipersempit" ( HR. An-Nasaì, Ibnu Majah, dan Tirmidzi )

(catt : Majalah keluarga islami /NIKAH hal:20-22), ( Fiqih Wanita/Syaikh Kamil Muhammad Ùwaidah, hal : 702 ) ( Hadits Arbain An-Nawawi, hal :26 ) (my Quran :info Google)

Marilah kita bersama² menghormati tetamu yang datang, sebagai bukti keimanan kita kepada Allah SWT dan hari Akhir.

Wassalam,
Ibu RT

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home