Tuesday, August 14, 2007


Bertamu dan Menerima Tamu

Sudah tidak asing lagi bagi kita untuk bertamu, dan menerima tamu. Nampaknya mudah saja untuk bertamu tinggal datang, begitu juga untuk menerima tamu. Namun rupanya ada beberapa adab dalam bertamu maupun menerima tamu, hal ini untuk menjaga sikap saling menghargai satu sama lain.

Beberapa Adab bertamu yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Niat
Setiap tindakan manusia sangatlah ditentukan oleh niatnya. Niatlah yang dapat membedakan suatu perbuatan, bernilai manfaat atau tidak. Demikian hendaknya jika kita ingin bertamu, maka perlu lah kita berniat, apakah niat kita untuk bertamu tersebut, apakah hanya sekedar silaturahmi, apakah ingin menginap dan sebagainya.
“Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu dengan niat dan setiap orang tergantung pada apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari, Muslim dan selain keduanya).

2.Memberitahukan Kedatangannya

Hendaknya, apabila ingin bertamu, beberapa hari sebelumnya memberitahu perihal kedatangannya, dan lebih bagus lagi jika diberitahukan pula niat kedatangannya tersebut. Apakah hanya untuk sebentar saja ( silaturahmi) ataukah untuk beberapa hari, demikian hendaknya diberitahu tanggal kedatangannya. Hal ini amatlah perlu, agar orang yg kita datangi tersebut mempersiapkan diri sebaik²nya, juga untuk menghindari kekecewaan, karena boleh jadi jadwal tetamu yg kita pasang tersebut, bersamaan dengan jadwal acara orang yg akan kita datangi.

Pemberitahuan ini, bisa melalui telephone, ataupun surat. Demikian pula halnya, apabila ternyata kedatangan tersebut tidak jadi, maka hendaknya, segera memberitahu
orang yg akan kita datangi, agar ia tidak menunggu², atau jika orang tersebut mempunyai hajat yang lain, ia bisa segera melaksanakan hajat tersebut tanpa harus membatalkannya sama sekali.

3. Mengucapkan Salam Ketika Bertamu

Ketika seorang tamu datang bertamu, hendaklah ia mengucapkan salam, Assalamualaykum wr.wb, yang diucapkan maksimal 3 kali. Apabila dari dalam rumah tidak ada jawaban, maka kembali pulang ke rumah. Selain salam, bisa juga dengan mengetuk pintu, atau memencet bel, maksimal 3 kali, jika tidak ada yang datang membukakan pintu setelah ketukan (bel) ketiga, maka hendaklah ia pulang. Adab mengucapkan salam dan mengetuk pintu atau memencet bel, haruslah dilakukan, sekalipun pintu rumah orang yang bersangkutan dalam keadaan terbuka.

Hendaklah orang yang bersangkutan tersebut berdiri di sebelah pintu dan tidak menghadap ke arahnya, ini hanyalah dengan maksud adab kesopanan, sehingga tamu tersebut tidak langsung melihat ke dalam isi rumah.

4. Menyebutkan Nama
Apabila telah terdengar jawaban Walaykumussalam wr.wb, atau terdengar suara orang bertanya siapa, segeralah sebutkan nama dengan jelas, dan maksud kedatangannya. Seandainya pemilik rumah (orang yg didatangi ) berkeberatan akan kedatangannya, maka hendaklah ia pulang kembali, jika memang harus meninggalkan pesan, maka pesan tersebut bisa dititipkan kepada sipenerima tamu tadi.

5. Jangan Masuk, sebelum diijinkan
Jika yang menerima wanita, sedang yang bertamu seorang pria, hendaklah ia tidak langsung masuk, sebelum sang wanita tersebut meminta ijin kepada suaminya atau mahramnya. Hal ini untuk menghindari fitnah. Sebagaimana yang dijelaskan : Amr berkata, "Rasulullah melarang kami meminta izin untuk menemui wanita tanpa mendapat izin dari suaminya"(Riwayat Ahmad )

6. Menunggu hingga dipersilahkan
Janganlah langsung duduk, di ruang duduk tersebut, sebelum pemilik rumah mempersilahkan duduk. Apabila pemilik rumah yg bersangkutan telah datang, dan mempersilahkan duduk barulah duduk.

7. Mengucapkan Salam Kepada Pemilik Rumah
Pengucapan salam yg kedua ini, tentunya diucapkan jika yang membukakan pintu sebelumnya, bukanlah orang yg kita maksudkan, misalkan pelayan atau istri sang tuan rumah. Maka ketika yang bersangkutan datang, ucapkanlah kembali salam Assalamualaykum wr.wb sambil menyodorkan tangan ke arahnya, dengan wajah berseri². Sebagaimana yg dijelaskan Rasulullah SAW, bahwa, "Hak seorang Muslim kepada Muslim lainnya ada enam perkara". Beliau ditanya:"Apa itu ya Rasulullah?" Beliau Menjawab :"Jika engkau berjumpa dengannya, hendaklah mengucapkan salam....."(Riwayat Muslim)

8. Janganlah langsung minum sebelum dipersilahkan
Apabila dalam bertamu, disuguhkan minuman dan makanan hendaklah menunggu, sang tuan rumah untuk dipersilahkan meminumnya, dan setelah itu berdoalah dengan doa sebagai berikut :
"Ya Allah, ampunilah dosaku dan rahmatilah dia dan berkahilah rizki yang Engkau berikan kepadanya" ( Riwayat Muslim dan Ahmad ).

9. Dianjurkan untuk Memberikan sedikit Buah Tangan
Penganjuran ini, tidaklah wajib. Semata² hanya sebagai ungkapan kasih sayang kepada orang yang kita kunjungin. Rasulullah SAW bersabda :“Berilah hadiah di antara kalian, niscaya kalian akan saling mencintai” (HR. Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad 594). Datang tanpa pemberian apa² tidaklah menjadi masalah, karena sebenarnya kedatangan tersebut pun sudah merupakan hadiah bagi si pemilik rumah, lebih² jika jarang
bertemu.

10 Segera Kembali, apabila urusan telah selesai
Apabila semua maksud yang telah diniatkan di awal bertamu telah terlaksana, maka hendaklah segera pulang ke rumah. Hal ini semata² hanya agar tidak memberatkan si pemilik rumah, sekaligus juga sebagai perwujudan efektifitas waktu.“Apabila salah seorang diantara kamu telah selesai dari maksud bepergiannya, maka hendaklah ia segera kembali menuju keluarganya” (HR. Bukhari dan Muslim).

11. Tidak Menceritakan Aib Sang Tuan Rumah
Ketika bertamu, kadangkala menjumpai hal² yang kurang berkenan, atau melihat aib tuan rumah. Jika demikian, hendaknya tamu tidak menceritakannya kepada orang lain, kecuali untuk meminta nasehat. Sebab hal tersebut termasuk ghibah.

(Bersambung )

Wassalam,
Ibu RT

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home