Monday, November 05, 2007


Kenangan untuk Fulanah

Hari ini saya teringat oleh seorang teman (muslimah), ia adalah seorang gadis berjilbab, teman saya satu kantor dan satu kelas di sebuah kursus bahasa Arab di Jakarta Pusat.

Seperti biasa setiap selesai kerja, kami (dia dan saya ) langsung tancap gas ke tempat kursus bahasa Arab, sekali pun kelelahan bekerja dari pagi hingga sore hari, namun demi kami ingin tahu bahasa Arab, yakni bahasa Al-Quran, bahasa yg digunakan di Syurga nantinya, dan juga bahasa pemersatu umat islam di dunia, maka kelelahan itu tidak kami pedulikan.

Singkat cerita kami pun mulai belajar di kelas, dan waktu istirahat pun tiba, perut sudah keroncongan, sudah waktunya makan malam. Kami langsung menuju sebuah tenda langganan kami, tenda pecel ayam yg tidak pernah sepi dari pengunjungnya. Kami segera memesan pecel ayam dan nasi serta tak lupa minumnya.

Ketika kami memulai makan, seorang peminta² datang masuk ke arah tenda, ia meminta kepada setiap orang, dan bahkan kepada si penjual pecel ayam juga, tapi tetap ditolak halus dengan perkataan "Maaf aja pak"

Ketika si peminta itu sampai pada teman saya, yg duduk di samping saya, teman saya langsung bilang, "Kenapa, bapak belum makan ?" peminta itu bilang :"Kasihan neng dari pagi belum makan", teman saya langsung meminta 2 bungkus pecel ayam kepada penjual, satu pecel isi ayam dan nasi lengkap lalapnya, dan satu lagi pecel ayam (2 potong ayam) dan nasi lengkap lalapnya untuk tempat kosnya dia. Mendengar itu nampaknya si penjual kaget, ia bertanya hingga dua kali, "Dua bungkus nih neng, satu untuk bapak itu ?", teman saya bilang iya, cepat ya pak, kasihan dia lapar". Seluruh mata pengujung tenda pecel ayam di pinggir jalan itu melihat ke arah teman saya tanpa bersuara, sementara teman saya asyik saja dengan piring makannya.

Selesai dibungkus maka satu bungkus diberikan kepada bapak peminta² tsb, "Dimakan ya pak" Peminta itu melihat dengan mata berkaca², "Iya neng, terima kasih semoga Allah SWT membalas budi baik eneng" Setelah peminta itu pergi, teman saya mengambil bungkusannya yg satu lagi untuk tempat kosnya, "Ah neng maap kata penjual, saya salah kasih, bungkusan yg ayamnya dua potong dikasih ke bapak tadi" Teman saya kaget lalu tertawa, "Yah sudahlah, memang rejeki dia berarti" lalu kami segera membayar pecel ayam tersebut, dan kembali segera masuk karena waktu istrahat telah selesai.

Ada seberkas kesan yg tak pernah sirnah dari kisah di atas, dan selama saya berteman dengannya, ia adalah seorang teman yg tidak pernah banyak bicara, pakaiannya sederhana. Selama berteman dengannya, ia tidak pernah menegur ini dan itu dari setiap tingkah laku saya yg salah, hanya saja setelah berteman dengannya lewat dari beberapa bulan, saya pun menyusulnya mengenakan jilbab. Teman saya tidak pernah menyuruh apalagi menegur dan menyalahkan, ia berdakwah dengan sikapnya yg lembut, sehingga saya tidak pernah merasa dipersalahkan apalagi digurui.

Sekarang ia telah menikah dengan seorang muslim, dan memiliki seorang anak wanita, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang serta lindungan-Nya selalu.

PS : Salam kangen selalu dari kami sekeluarga

Sayang, setelah naik ke kelas dua di kursus tsb, saya tidak lanjutkan lagi krn saya menikah dengan suami saya sekarang, dan bahasanya pun krn tidak pernah digunakan sudah lupa.

wassalam,

4 Comments:

At 2:12 PM , Blogger Unknown said...

Assalamualaikum, m'bak ceritanya bagus banget, aku membacanya sampe perkata/kata salut ya ma temennya , saya masih teramat jauh untuk seperti temen m'bak.

 
At 1:34 PM , Blogger makan yuk said...

Walaykumussalam wr.wb
mbak sendiri juga masih teramat jauh dan jauh sekali untuk bisa seperti teman mbak itu.

Terima kasih kunjungannya Landy, Mbak diah seneng Landy masih mau main ke mari.

wassalam,
mbak diah

 
At 6:39 AM , Blogger Wiwin Mama Bilal said...

Assalamualaikum Mbak Diah ..
Apa kabar, semua sehat kan ? Tulisannya bagus banget, saya yakin teman Mbak Diah akan mendapat "pecel ayam" yg banyak sebagai ganti pecel ayam yang di kasih ke pengemis itu. Insya Alloh.

Wassalam,
Wiwin
==

 
At 2:01 PM , Blogger makan yuk said...

Walaykumussalam wr.wb
Kabar sehat, alhamdulillah, gimana kabar Wiwin sekeluarga ? sehat juga khan ? Alhamdulillah. Salam untuk keluarga di sana, dan juga temen² lainnya.

wassalam,
mbak diah

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home