Tuesday, August 14, 2007

Mengapa Dirahasiakan ?

AlDakwah.com
--Pernah tidak kita berpikir, Mengapa tanggal kematian itu dirahasiakan oleh Allah SWT ? begitu juga dengan penyebab kematian itu sendiri.

Seandainya..., seandainya Allah memberitahu kita tanggal kematian dan penyebabnya, bagaimana reaksi yang akan timbul ?

Katakanlah si A, telah mengetahui bahwa kematiannya adalah tgl 12 desember 2005, kira - kira reaksi apa yang akan timbul ?

Bisa jadi si A ini memuaskan diri hura-hura, mumpung belum tanggal 12 desember 2005, menjelang sedikit lagi tanggal itu menjelang baru tobat habis.

atau sebaliknya...., katakanlah si B meninggal tinggal seminggu lagi, reaksi apa yang akan timbul ?Si B mulai mengalami stress berat, wah dikit lagi aku akan mati, aku harus begini aku harus begitu, stress karena kematiannya tinggal seminggu lagi, atau bisa jadi ia akan mengisi hari-harinya dengan ibadah terus, tidak ingin yang lain pokoknya ibadah teruss.

Belum lagi jika penyebab kematian dibukakan Allah, si A akan meninggal karena tabrakan di jalan sudirman, reaksi apa yang timbul ? si A akan berusaha sedapat mungkin menghindari jalan sudirman dan ia akan ambil alternatif jalan yang lain, sekalipun jauh dan harus berbelit - belit.

Hidup jadi stress, tidak dapat dinikmati... penuh ketegangan. Syukurlah Allah maha pengasih lagi maha penyanyang, Ia mengetahui kekurangan dan kelemahan hambaNya, sehingga Ia rahasiakan tanggal kematian dan penyebabnya.

Namun sesungguhnya akan lebih baik bagi kita, yang memang menyadari bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti "datang", hanya tidak tahu kapan waktu dan penyebabnya, kita jadikan hari - hari kita adalah hari - hari kematian. Kedengarannya cukup seram...:) sebenarnya tidak, semua hanya masalah waktu saja. Jadi jika kita membayangkan atau menganggap hari ini dan tanggal sekarang adalah hari dan tanggal terakhir, maka kita akan berusaha melakukan perbaikan diri, berusaha mengurangi kesalahan - kesalahan, baik dalam pergaulan atau pekerjaan dan ibadah, agar di hari terakhir kita memberi kesan yang baik sehingga tidak menjadi suatu penyesalan nantinya.

Jika seandainya ternyata....kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa berjumpa di hari esok, kita akan sangat bersyukur pada Nya, bahwa masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri lagi, masih diberi kesempatan untuk bertobat, masih diberi waktu untuk beribadah, masih diberi kesempatan menimba pahala, dan...jika ternyata memang hari itu kita sudah waktunya pulang, kita pun sudah siap, karena kita telah mencoba untuk berbuat sebaik mungkin, tinggalah penilai sepenuhnya berada di tangan Allah SWT.

wassalam,
Ibu RT

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home